Tatkala mawar belum tahu memohonDia telah memberi harum.Tatkala biji belum tahu memintaDia telah memberi tunas.

Ombak tidak mencari selain pantaiuntuk berderai.Engkau tidak mencari selain Diauntuk menangis.

Kasih sayang menjadi selubungmenutup aib saudara engkau.Saat itukemuliaan engkau terbuka.

Pohon memberi buahrantingnya dipatahkan.Engkau tabur kepingan perakagar tangan engkau dicium orang.

Selagi serigala berkeliarandalam dadaselama itu engkaumenerkam dan mencakar.

Tanpa nyala pelitaengkau tidak nampakbayang hitam engkau.

Tidak engkau hitung keping-keping katatumpah dari mulut.Engkau hitung keping-keping peraktumpah dari kantung.

Di hadapan masih tinggi fail-fail yang perlu disemak, butir-butir yang perlu diteliti dan rumusan-rumusan yang perlu dilaksanakan. Dan pegawai tinggi kita asyik dan leka berbincang mengapa seseorang itu tinggi atau rendah dan kurus atau gemuk. Lagi tak elok, kalau asyik bincang perempuan mana yang manis atau tak manis.

Dibuka pintu langitcukup luas rahmat Dia.Dibuka pintu tanahsekadar muat jasad engkau.

Mata panah terlepas dari busurtidak engkau tahu di mana jatuhnya.Laksana perjalanan engkaudi mana akan berhenti.